Penjual Es Cendol


            Seorang penjual es cendol tersesat di sarang preman. Saat menyadari hal itu, dia bergegas meninggalkan tempat tersebut dengan setengah berlari. Sayang, kehadirannya sudah keburu diketahui oleh pimpinan preman yang terlihat garang.
            “Hei, tukang cendol. Sini!” teriak pimpinan preman dengan nada menggelegar.
            “Sss...ssssaa...yaa...,” kata penjual cendol dengan terbata-bata. Diapun lantas mendekat ke arah suara itu berasal.
            “Buatkan es cendol satu gelas,” kata pimpinan preman sambil mengelus kumis ddn jenggotnya yang tumbuh lebat dan panjang.
            “Bbbbaaa...bbaa...iikkkk,” kata si penjual es cendol.
Beberapa menit kemudian, es cendol yang dipesan pun sudah siap untuk diminum. Laki-laki berewok itupun langsung menyeruput cendol di gelas tersebut hingga habis.
            “Hei. Kalau jualan yang jujur,” kata si berewok.
            “Maksudnya apa, Tuan?” tanya si pedagang.
            “Masa es cendol isinya cuma air gula merah, santan dan es? Mana cendolnya?” bentak si berewok.
            Sambil menahan geli sekaligus rasa takut, si penjual es cendol pun berkata,”Maaf, Tuan. Tolong Tuan berkaca,” kata pedagang lagi.
            “Kamu mau main-main, ya?” bentak si berewok.
            “Buu...bbuuu...kan begitu, Tuan. Soalnya semua cendol menempel di berewok Tuan,” kata penjual cendol.
            Mendengar hal itu, si pimpinan preman itupun tertawa terbahak-bahak.

No comments:

Post a Comment